BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hal ini merupakan fungsi dasar bahasa yang tidak
dihubungkan dengan status dan nilai-nilai sosial. Setelah dihubungkan dengan
kehidupan sehari-hari yang di dalamnya selalu ada nilai-nilai dan status bahasa
tidak dapat ditinggalkan.
Bahasa mempunyai fungsi-fungsi tertentu yang digunakan
berdasarkan kebutuhan seseorang, karena dengan menggunakan bahasa seseorang
juga dapat mengekspresikan dirinya, fungsi bahasa sangat berabagam. Bahasa
digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi, selain itu bahasa juga digunakan
sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan
atau situasi Bahasa adalah alat komunikasi bagi manusia, baik secara lisan
maupun tertulis.
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, bahasa memang
sangat penting digunakan. Karena bahasa merupakan simbol yang di hasilkan
menjadi alat ucap yang biasa digunakan oleh sesama masyarakat. Dalam kehidupan
sehari-hari hampir semua aktifitas kita menggunakan bahasa. Baik menggunakan bahasa secara lisan
maupun secara tulisan dan bahasa tubuh. Bahkan saat kita tidur pun tanpa sadar
kita menggunakan bahasa. berdiri sebagai lambang kebanggan dan sebagai lambang
identitas dari bangsa
Bahasa juga dapat diartikan
sebuah simbol atau lambang bunyi yang berfungsi sebagai alat komunikasi antara
individu. Masyarakat berinteraksi satu sama lain dan bersosialisasi. Oleh
karena itu pentinganya peranan bahsa dalam kehidupan bermasyarkat. Seiring
perkembangannya bahasa terus berkembang dan beradaptasi dengan lingkungan
dibawah arus perkembangan pemakaian bahasa di era globaliasi. Di lingkup kecil
dan keluarga masyarakat kita menggunakan bahasa daerah untuk berkomunikasi dan
pada lingkup yang luas dan bersifat resmi digunakan Bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan.
Dengan dicetuskannya Bahasa Melayu-Riau sebagai Bahasa
Indonesia pada Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 lalu, perkembangan bahasa terus
meningkat. Tentunya juga pada perkembangan bahasa Indonesia yang makin
berkembang dan beradaptasi, bahasa daerah pun tetap memiliki peranan dan
jabatan yang penting dalam pemakaian bahasa sehari-hari. Bahasa daerah tetap di
jaga eksistensinya di balik arus permasalahan kebahasaan yang terjadi di
Indonesia, menilik pada pemakaian bahasa Indonesia yang terjadi di kalangan
masyarakat. Terjadi fenomena-fenomena negatif di tengah masyarakat kita,
misalnya banyak orang Indonesia yang dengan bangga memperlihatkan kemahirannnya
menggunakan bahasa Inggris walaupun mereka tidak mengusai bahasa Indonesia
dengan baik. Tak sedikit pula orang yang malu tidak bisa berbahasa asing, oleh
karena itu pentingnya perhatian dari masyarakat untuk tetap mempertahankan
bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
Bahasa Indonesia memiliki kedudukan dan fungsi yang
penting. Bahasa Indonesia berdiri sebagai lambang kebanggan dan sebagai lambang
identitas diri dari bangsa kita.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia dalam pembangunan bangsa?
2. Mengapa bahasa Indonesia berperan dalam pembangunan bangsa?
3. Mengapa Bahasa
Indonesia berperan dalam kehidupan
keseharian?
3. Mengapa Bahasa Idonesia
berperan dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi?
C. Tujuan
Penelitian
1. Kami ingin mengetahui fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia dalam
pembangunan bangsa.
2. Kami ingin
mengetahui sebab-sebab bahasa Indonesia berperan dalam pembangunan bangsa.
3. Kami ingin mengetahui sebab-sebab bahasa
Indonesia berperan dalam kehidupan keseharian
4. Kami ingin mengetahui sebab-sebab bahasa Indonesia berperan dalam
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia
Kedudukan dan fungsi
bahasa indonesia sudah dibekukan. Pembakuan itu terjadi sejak dilaksanakannya
Seminar Nasional Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah di Jakarta tahun 1975.
Berdasarkan hasil seminar itu disebutkan maka Bahasa Indonesia berkedudukan
sebagai bahasa nasional secara resmi dimulai tahun 1928, yaitu sejak Sumpah
Pemuda. Sejak itulah bahasa Indonesia diakui sebagai bahasa nasional oleh
seluruh bangsa Indonesia.
Dalam kedudukannya
sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia mempunyai empat fungsi, yaitu:
1. Sebagai
lambang kebulatan semangat kebangsaan Indonesia;
2. Sebagai lambang identitas nasional;
3. Sebagai alat
penyatuan berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang kabahasaan, kebudayaan, kesukuan, ke dalam
satu masyarakat nasional, dan;
4. Sebagai alat perhubungan antarsuku
antardaerah, dan antar budaya.
Selain sebagai bahasa
nasional bahasa indonesia juga sebagai bahasa negara. Dalam kedudukannya
sebagai bahasa negara secara resmi dimulai tahun 1945. Bahasa Indonesia sebagai
bahasa negara artinya bahasa indonesia harus digunakan oleh seluruh masyarakat
Indonesia dalam situasi formal yang berhubungan dengan masalah kenegaraan. Sebagai bahasa negara,
bahasa Indonesia juga mempunyai empat fungsi, yaitu:
1. Sebagai bahasa resmi pemerintahan;
2. Sebagai bahasa pengantar di dunia pendidikan;
3. Sebagai alat perhubungan pada tingkat nasional
untuk kepentingan perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan;
4. Sebagai alat pengembangan kebudayaan, ilmu
pengetahuan, dan teknologi.
Keempat fungsi itu
harus dilaksanakan, sebab minimal empat fungsi itulah memang sebagai ciri
penanda bahwa suatu bahasa dapat dikatakan berkedudukan sebagai bahasa negara.
Pemakaian pertama yang
membuktikan bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaran ialah
digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi kemerdekaan RI 1945.
Mulai saat itu dipakailah bahasa Indonesia dalam segala upacara, peristiwa, dan
kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun tulis.
Keputusan-keputusan,
dokumen-dokumen, dan surat-surat resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah dan
lembaga-lembaganya dituliskan di dalam bahasa Indonesia. Pidato-pidato atas
nama pemerintah atau dalam rangka menuanaikan tugas pemerintahan diucapkan dan
dituliskan dalam bahasa Indonesia.
Sebagai bahasa resmi,
bahasa Indonesia dipakai sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan
mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi.
B. Fungsi Bahasa Indonesia dalam Pembangunan
Bangsa
Pernyataan sikap
"bertanah air satu, tanah air Indonesia, berbangsa satu bangsa Indonesia,
dan menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia" dalam Kongres Pemuda 28
Oktober 1928 merupakan perwujudan politik bangsa Indonesia yang menempatkan
bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia
telah menyatukan berbagai lapisan masyarakat ke dalam satu-kesatuan bangsa
Indonesia. Bahasa Indonesia mencapai puncak perjuangan politik sejalan dengan
perjuangan politik bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan pada tanggal 17
Agustus 1945. Hal ini dibuktikan dengan dijadikannya bahasa Indonesia sebagai
bahasa negara (pada pasal 36 UUD 1945, dan juga hasil amandemen UUD, Agustus
2002).
Kedudukan dan fungsi
bahasa Indonesia sebagai bahasa negara telah menempatkan bahasa Indonesia
sebagai bahasa ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (ipteks). Ipteks berkembang
terus sejalan dengan perkembangan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat dan
bangsa Indonesia. Perkembangan ipteks yang didukung oleh perkembangan teknologi
komunikasi dan informasi (seperti internet, e-mail, e-business, e-commerce,
TV-edukasi, dan lain-lain) melaju dengan pesat terutama memasuki abad ke-21
sekarang.
Bahasa Indonesia hingga kini menjadi perisai pemersatu
yang belum pernah dijadikan sumber permasalahan oleh masyarakat pemakainya yang
berasal dari berbagai ragam suku dan daerah. Hal ini dapat terjadi, karena
bahasa Indonesia dapat menempatkan dirinya sebagai sarana komunikasi efektif,
berdampingan dan bersama-sama dengan bahasa daerah yang ada di Nusantara dalam
mengembangkan dan melancarkan berbagai aspek kehidupan dan kebudayaan, termasuk
pengembangan bahasa-bahasa daerah. Dengan demikian bahasa Indoensia dan juga
bahasa daerah memiliki peran penting di dalam memajukan pembangunan masyarakat
di dalam berbagai aspek kehidupan.
Peran bahasa Indoensia dan bahasa daerah semakin penting
di dalam era otonomi daerah. Penyelenggaraan otonomi daerah yang dilaksanakan
dengan prinsip-prinsip demokrasi, peran serta masyarakat, akan mendorong dan
menumbuhkan prakarsa dan kreativitas daerah. Hal ini tercermin dari
kewenangan-kewenangan yang telah diserahkan ke daerah dalam wujud otonomi yang
luas, nyata, dan tanggung jawab. Dengan prinsip tersebut diharapkan dapat
mengakselarasi pencapaian tujuan yang telah direncanakan dalam pembangunan
masyarakat.
Berdasarkan Pasal 11 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999,
kewenangan Daerah Kabupaten dan Daerah Kota mencakup semua kewenangan
pemerintahan, kecuali kewenangan bidang politik luar negeri, pertahanan dan
keamanan, peradilan, moneter dan fiskal, agama, serta kewenangan bidang lain
yang bersifat lintas kabupaten/kota. Kewenangan kabupaten/kota meliputi bidang
pekerjaan umum, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan, pertanian, perhubungan,
industri dan perdagangan, penanaman modal, lingkungan hidup, pertanahan,
koperasi dan tenaga kerja. Pengembangan Bahasa, termasuk sastra berhubungan
dengan kewenangan pemerintahan di Bidang Pendidikan dan Kebudayaan, baik yang
dimiliki pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota.
Kewenangan pemerintah pusat berupa penyediaan standar,
pedoman, fasilitas dan bimbingan dalam rangka pengembangan bahasa dan sastra.
Sedangkan kewenangan untuk penyelenggaraan kajian sejarah dan nilai tradisionil
serta pengembangan bahasa dan budaya daerah merupakan bagian dari kewenangan
provinsi. Oleh karena bahasa dan sastra daerah pada dasarnya berkembang dari
masyarakat di desadesa, kampung-kampung serta kelompok masyarakat tradisional
yang secara kewilayahan berada dalam wilayah kabupaten/kota, maka mulai di
kabupaten/kota dilakukan kegiatan operasional pengembangan bahasa dan sastra
daerah.
Di tingkat
nasional sudah ada Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional sebagai lembaga
yang mendapat mandat dari pemerintah untuk melakukan perencanaan bahasa. Pada
tingkat provinsi dan kabupaten/kota dibentuk lembaga perpanjangan
penyelenggaraan Pusat Bahasa berupa balai atau kantor bahasa yang berfungsi
untuk membina dan mengembangkan bahasa dan sastra.
C. Peranan Bahasa Indonesia Dalam Kehidupan
Keseharian
Manusia adalah makhluk sosial yang dimana setiap
kegiatannya pasti membutuhkan peranan individu lain untuk dapat hidup
bermasyarakat yang damai dan sejahtera. Untuk mencapai suatu kehidupan
bermasyarakat ini maka Manusia memerlukan Bahasa untuk dapat berkomunikasi,
karena yang paling penting dalam kehidupan adalah berkomunikasi untuk mencapai
suatu tujuan dan supaya tidak terjadi salah paham diantara manusia yang
melakukan komunikasi tersebut.
Sebelum membahas peranan Bahasa Indonesia dalam
kehidupan bangsa Indonesia, muncul suatu pertanyaan “apakah sebenarnya
yang dimaksud Bahasa Indonesia yang baik dan benar itu?”. Sesungguhnya
pengertian bahasa yang baik dan benar bukanlah berarti kita menggunakan bahasa
yang resmi dimanapun kita berada. Sebagai contoh, pernahkah kita merasakan canggung
bila menggunakan bahasa Indonesia resmi dalam percakapan sehari-hari antar
teman? Jawabannya tentu saja “ya”. Hal ini dapat menunjukan bahasa yang baik
adalah bahasa yang pengunaannya tepat dan sesuai dengan situasi dan kondisi
yang sedang terjadi. Sementara bahasa yang benar adalah bahasa konsisten
menerapkan kaidah-kaidah bahasa semacam EYD.
Satu hal yang perlu kita garis bawahi adalah Kita perlu
menyadarkan kembali diri kita akan pentingnya Bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan yang memudahkan komunikasi antar sesama, tidak perlu malu untuk
menggunakan Bahasa Indonesia sehari-hari namun tentu saja tetap harus menjaga
kearifan bahasa lokal.
Baiklah, sekarang kita akan membahas tentang peranan
Bahasa Indonesia dalam kehidupan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki
banyak sekali peranan. Diantaranya adalah dipakai sebagai salah satu alat untuk
mempersatukan tiap-tiap suku yang ada, karena di Indonesia terdapat banyak
sekali suku dimana tiap suku memiliki bahasa daerah yang berbeda-beda. Dalam
kehidupan sehari-hari mulai dari interaksi intrapersonal, interpersonal, maupun
yang meluas pada kehidupan berbangsa dan bertanah air, bahasa memegang peran
utama.
Peran tersebut meliputi bagaimana proses mulai dari
tingkat individu hingga suatu masyarakat yang luas memahami diri dan
lingkungannya. Sehingga pada saat inilah fungsi bahasa secara umum, yaitu
sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi dan alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial,
memberikan perannya.Selain itu bahasa Indonesia juga turut ambil bagian dalam
upaya mencerdaskan
bangsa.
Di Indonesia kesepakatan untuk menjadikan bahasa
Indonesia sebagai alat untuk mempersatukan suku-suku telah ada sejak adanya
Sumpah Pemuda. Namun, seiring berkembangnya jaman penggunaan bahasa
Indonesia semakin bercampur aduk yang terkadang mengkombinasikan bahasa
Indonesia dengan bahasa asing dan bahasa gaul anak sekarang.
Padahal,
bahasa Indonesia juga tak kalah pentingnya dalam dunia jurnalistik. Bahasa
jurnalistik adalah bahasa yang digunakan oleh pewarta atau media massa untuk
menyampaikan informasi. Bahasa dengan ciri-ciri khas yang memudahkan
penyampaian berita dan komunikatif.
Selama ini masih banyak orang yang menganggap bahasa
jurnalistik sebagai perusak terbesar bahasa Indonesia. Mereka menganggap bahasa
jurnalistik sebagai bahasa lain yang tidak pantas dilirik. Padahal penggunaan
bahasa yang baik dan benar itu sangatlah penting.
Bagi para
penulis dan jurnalis (wartawan), bahasa adalah senjata, dan kata-kata adalah
pelurunya. Mereka tidak mungkin bisa memengaruhi pikiran, suasana hati, dan
gejolak perasaan pembaca, pendengar, atau pemirsanya, jika tidak menguasai
bahasa jurnalistik dengan baik dan benar.
Sekarang tergantung bagaimana kita menyikapi bahasa
Indonesia itu sendiri. Arus global tanpa kita sadari berimbas pula pada
penggunaan dan keberadaan bahasa Indonesia di masyarakat. Penggunaan bahasa di dunia
maya, facebook misalnya, memberi banyak perubahan bagi sturktur bahasa
Indonesia yang oleh beberapa pihak disinyalir merusak bahasa itu sendiri.
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional harus disikapi bersama termasuk dalam
pengajarannya. Di era global dengan berbagai kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi, seharusnya bisa kita manfaatkan dalam pemertahanan bahasa
Indonesia.
Derasnya arus globalisasi di dalam kehidupan kita akan
berdampak pula pada perkembangan dan pertumbuhan bahasa sebagai sarana
pendukung pertumbuhan dan perkembangan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Di dalam era globalisasi itu, bangsa Indonesia mau tidak mau harus
ikut berperan di dalam dunia persaingan bebas, baik di bidang politik, ekonomi,
maupun komunikasi.
Konsep-konsep dan istilah baru di dalam pertumbuhan dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) secara tidak langsung
memperkaya khasanah bahasa Indonesia.
Dengan demikian, semua produk budaya akan tumbuh dan
berkembang pula sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi itu, termasuk bahasa Indonesia, yang sekaligus berperan sebagai
prasarana berpikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan iptek itu.
Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia
kita junjung disamping bendera dan lambang Negara kita. Di dalam melaksanakan
fungsi ini bahasa Indonesia tentulah harus memiliki identitasnya sendiri pula
sehingga ia serasi dengan lambang kebangsaan kita yang lain. Bahasa Indonesia
dapat memiliki identitasnya hanya apabila masyarakat pemakainya membina dan
mengembangkannya sedemikian rupa sehingga bersih dar unsure-unsur bahasa lain.
Fungsi bahasa Indonesia yang sebagai
bahasa nasional adalah sebagai alat perhubungan antar warga , antar
daerah, dan antar suku bangsa. Berkat adanya bahasa nasional kita dapat
berhubungan satu dengan yang lain sedemikian rupa sehingga kesalah pahaman
sebagai akibat perbedaan latar belakang sosial budaya dan bahasa tidak perlu
dikhawatirkan.
Kita dapat bepergian dari pelosok yang satu ke pelosok yang lain di
tanah air kita dengan hanya memanfaatkan bahasa Indonesia sebagai satu-satunya
alat komunikasi.
Fungsi bahasa Indonesia yang lain yaitu dalam
kedudukannya sebagai bahasa nasional, adalah sebagai alat yang memungkinkan
terlaksananya penyatuan berbagai – bagai suku bangsa yang memiliki latar
belakang sosial budaya dan bahasa yang berbeda-beda kedalam satu kesatuan
kebangsaan yang bulat.
Didalam hubungan ini bahasa Indonesia memungkinkan
berbagai bagai suku bangsa itu mencapai keserasian hidup sebagai bangsa yang
bersatu dengan tidak perlu meninggalkan identitas kesukuan dan kesetiaan kepada
nilai – nilai sosial budaya serta latar belakang bahasa daerah yang
bersangkutan. Lebih dari itu, dengan bahasa nasional itu kita dapat meletakkan
kepentingan nasional jauh diatas kepentingan daerah atau golongan.
Didalam kedudukannya sebagai bahasa Negara, bahasa
Indonesia berfungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan , bahasa
pengantar didalm dunia pendidikan, alat perhubungan pada tingkat nasional untuk
kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, dan alat pengembangan
kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sebagai bahasa resmi kenegaraan , bahasa Indonesia
dipakai didalam segala upacara, peristiwa dan kegiatan kenegaraan baik
dalam bentuk lisan maupun dalam bentuk tulisan. Termasuk kedalam kegiatan –
kegiatan itu adalah penulisan dokumen – dokumen dan putusan – putusan serta
surat – surat yang dikeluarkan oleh pemerintah dan badan – badan kenegaraan
lainnya, serta pidato-pidato kenegaraan. Sebagai fungsinya yang kedua didalam
kedudukannya sebagai bahasa Negara , bahasa Indonesia merupakan bahasa
pengantar di lembaga – lembaga pendidikan mulai taman kanak – kanak sampai
dengan perguruan tinggi diseluruh Indonesia , kecuali di daerah – daerah,
seperti daerah aceh, batak , sunda , jawa , Madura , bali , dan Makassar yang
menggunakan bahasa daerahnya sebagai bahasa pengantar sampai dengan tahun ketiga
pendidikan dasar.
Sebagai fungsinya yang ketiga didalam kedudukannya sebagai bahasa Negara, bahasa Indonesia adalah alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional dan untuk kepentingan pelaksanaan pemerintah . didalam hubungan dengan fungsi ini, bahasa Indonesia dipakai bukan saja sebagai alat komunikasi timbal – balik antara pemerintah dan masyarakat luas, dan bukan saja sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar suku , melainkan juga sebagai alat perhubungan didalam masyarakat yang sama latar belakang social budaya dan bahasanya.
Sebagai fungsinya yang ketiga didalam kedudukannya sebagai bahasa Negara, bahasa Indonesia adalah alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional dan untuk kepentingan pelaksanaan pemerintah . didalam hubungan dengan fungsi ini, bahasa Indonesia dipakai bukan saja sebagai alat komunikasi timbal – balik antara pemerintah dan masyarakat luas, dan bukan saja sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar suku , melainkan juga sebagai alat perhubungan didalam masyarakat yang sama latar belakang social budaya dan bahasanya.
Akhirnya , didalam kedudukannya sebagai bahasa Negara ,
bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat pengembangan kebudayaan nasional , ilmu
pengetahuan , dan teknologi . didalam hubungan ini bahasa Indonesia adalah satu
– satunya alat yang memungkinkan kita membina dan mengembangkan kebudayaan
nasional sedemikian rupa sehingga ia memikili cirri – ciri dan identitasnya
sendiri , yang membedakannya dari kebudayaan daerah. Pada waktu yang sama ,
bahasa Indonesia kita pergunakan sebagai alat untuk menyatakan nilai – nilai
social budaya nasional kita.
Disamping itu, sekarang ini fungsi bahasa Indonesia
telah pula bertambah besar. Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa media
massa . media massa cetak dan elektronik, baik visual, audio, maupun audio
visual harus memakai bahasa Indonesia. Media massa menjadi tumpuan kita dalam
menyebarluaskan bahasa Indonesia secara baik dan benar.
Di dalam kedudukannya sebagai sumber pemerkaya bahasa
daerah , bahasa Indonesia berperanana sangat penting. Beberapa kosakata bahasa
Indonesia ternyata dapat memperkaya khasanah bahasa daerah, dalam hal bahasa
daerah tidak memiliki kata untuk sebuah konsep. Bahasa Indonesia sebagai alat
menyebarluaskan sastra Indonesia dapat dipakai. Sastra Indonesia merupakan
wahana pemakaian bahasa Indonesia dari segi estetis bahasa sehingga bahasa
Indonesia menjadi bahasa yang penting dalam dunia internasional.
Bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan
berdasarkan kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk mengekspresikan diri,
sebagai alat untuk berkomunikasi, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan
beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi tertentu, dan sebagai alat
untuk melakukan control sosial. Berikut penjelasan:
• Bahasa sebagai Alat Ekspresi Diri
Pada awalnya, seorang anak menggunakan bahasa untuk
mengekspresikan kehendaknya atau perasaannya pada sasaran yang tetap (kedua
orang tua). Dalam perkembangannya, seorang anak tidak lagi menggunakan bahasa
hanya untuk mengekspresikan kehendaknya, melainkan juga untuk berkomunikasi
dengan lingkungan di sekitarnya.
• Bahasa sebagai Alat Komunikasi
Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari
ekspresi diri. Komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak
diterima atau dipahami oleh orang lain.
• Bahasa sebagai Alat Integrasi dan Adaptasi Sosial
Bahasa disamping sebagai salah satu unsur kebudayaan,
memungkinkan pula manusia memanfaatkan pengalaman-pengalaman mereka,
mempelajari dan mengambil bagian dalam pengalaman-pengalaman itu, serta belajar
berkenalan dengan orang-orang lain. Anggota-anggota masyarakat hanya dapat
dipersatukan secara efisien melalui bahasa. Bahasa sebagai alat komunikasi,
lebih jauh memungkinkan tiap orang untuk merasa dirinya terikat dengan kelompok
sosial yang dimasukinya, serta dapat melakukan semua kegiatan kemasyarakatan
dengan menghindari sejauh mungkin bentrokan-bentrokan untuk memperoleh
efisiensi yang setinggi-tingginya.
• Bahasa sebagai Alat Kontrol Sosial
Sebagai alat kontrol sosial, bahasa sangat efektif.
Kontrol sosial ini dapat diterapkan pada diri kita sendiri atau kepada
masyarakat.
Setelah memahami fungsi bahasa tersebut, dapat kita
ketahui bahwa sangat penting menggunakan bahasa Indonesia dalam tatanan
kehidupan masyarakat Negara Indonesia. Karena Bangsa Indonesia memiliki
kekayaan bahasa dimana setiap daerah mempunyai ciri khas bahasanya tersendiri,
oleh karena itu Bahasa Indonesia sangat penting digunakan untuk
mempersatu bangsa yang kaya ini.
D. Peranan Bahasa
Indonesia Dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi, bahasa berfungsi sebagai wahana untuk menyampaikan
informasi dengan cepat dan sekecil – kecilnya, sehingga kita dapat menguasai
informasi tersebut. Penggunaan bahasa pengantar pada buku-buku yang dipakai
dalam memperkenalkan ilmu pengetahuan dan teknologi pun, banyak yang
menggunakan bahasa Inggris. Hal ini berbanding terbalik dengan bahasa Indonesia
yang perkembangannya tak seimbang dengan perkembangan budaya masyarakatnya.
Oleh sebab itu, walaupun bahasa Indonesia sudah berperan sebagai alat persatuan
tetapi belum dapat berperan sebagai pengantar ilmu pengetahuan.
Selain bahasa termasuk
dalam struktur budaya, ternyata bahasa memiliki kedudukan, fungsi dan peran
ganda, yaitu sebagai akar dan produk budaya yang sekaligus berfungsi sebagai
sarana berfikir, juga sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Tanpa peran bahasa, ilmu pengetahuan dan teknologi
tidak akan dapat berkembang. Implikasinya, dalam pengembangan daya nalar
menjadikan bahasa sebagai prasarana berfikir secara modern. Oleh karena itu,
jika cermat dalam menggunakan bahasa, kita akan cermat pula dalam berfikir
karena bahasa merupakan cermin dari daya nalar (pikiran).
Hal lainnya kita dapat menemukan dalam pengungkapan profesional, artinya
penuturan dengan kata. Ketelitian tidak hanya menyangkut hal yang besar, tetapi
hal yang kecil pun harus diperhatikan. Ketelitian dalam ilmu pengetahuan dan
teknologi menyangkut penggunaan data, penerapan rumus, penerapan nama orang,
nama tempat, dan nama alat, bahkan ejaan dan tanda baca. Ketelitian dalam
pemakaian lambang dan satuan. Ketelitian merupakan ciri khas ilmu pengetahuan
dan teknologi.
Dengan digunakannya
bahasa Indonesia sebagai pengantar ilmu pengetahuan, salah tafsir atau makna
ganda sedapat mungkin dihindari karena kata yang dipakai umumnya lebih bersifat
denotatif daripada konotatif, ungkapan yang dipakai sederhana dan tanpa basa –
basi. Di samping itu, kejelasan tuturan ditandai dengan urutan keterangan yang
saling berhubungan dan mudah dipahami oleh pembaca, yaitu :
Ringkas, mengharuskan
uraian yang padat tetapi tidak dengan memendekkan atau menggunakan akronim yang
tidak dikenal umum. Lengkap, tidak membiarkan pembaca
bertanya-tanya tentang maksud suatu pernyataan. Sebaliknya, yang sudah nyata
atau tidak perlu diulang-ulang atau diberi tekanan khusus. Semua data yang perlu
haruslah ada, sedangkan yang berlebih-lebihan haruslah ditinggalkan.
Sederhana,
ditandai dengan kosakata yang tidak bermuluk-muluk dan sintaksis yang tidak
berbelit-belit. Keutuhan, yang dapat dilihat dari hubungan yang baik dan logis antara bagian-bagian
karangan, sehingga keseluruhan hubungan yang baik dan logis tetap tampak.
Keruntutan,
yang berarti adanya keterpautan makna di dalam suatu karya tulis. Keterpautan
makna ini dapat dicapai dengan menyusun kalimat-kalimat logis dan kronologis
serta berdasarkan urutan pentingnya kalimat. Kalimat yang satu dapat diperjelas
dengan makna kalimat yang lain, baik yang mendahului maupun yang mengikutinya.
Tidak menggunakan
Implikatur, suatu hal baru diterangkan sejelas mngkin tanpa menggunakan
implikasi seperti yang banyak terdapat dalam bahasa lisan
sehari-hari.Inferensi, yang akan mungkin dibuat oleh pembaca diarahkan oleh
penulis, sehingga memungkinkan adanya interpretasi yang sama bagi para pembaca. Disediakan ringkasan isi agar terdapat kesesuaian antara penulis dan
pembaca. Proposisi yang diciptakan disesuaikan dengan
tingkat pengetahuan pembaca. Konsep dan istilah baru dalam pertumbuhan dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), secara tidak langsung
memperkaya khasanah bahasa Indonesia. Dengan demikian, semua produk budaya akan
tumbuh dan berkembang pula sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Termasuk bahasa Indonesia, yang sekaligus berperan
sebagai prasarana berpikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia dalam pembangunan bangsa yakni
sebagai perisai pemersatu yang belum pernah dijadikan sumber permasalahan oleh
masyarakat pemakainya yang berasal dari berbagai ragam suku daerah.
2.
Bahasa Indonesia berperan penting dalam pembagunan
bangsa karena bahasa indonesia merupakan bahasa resmi kenegaraan yang berperan
penting dalam memajukan pembagunan masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan
yang akhirnya mendorong kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam
pembangunan bangsa.
3. Bahasa merupakan sarana komunikasi antara satu dengan yang lainnya. Dengan kata lain, bahasa merupakan wahana
penyampai informasi, agar kita dapat mengerti informasi yang disampaikan
tersebut. Bahasa juga sekaligus berfungsi sebagai sarana berfikir, juga sarana
pendukung pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa
peran bahasa, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak akan dapat berkembang.
Dengan digunakannya bahasa Indonesia sebagai pengantar ilmu pengetahuan, dapat
menghindarkan dari makna ganda / salah tafsir karena kata yang dipakai umumnya
lebih bersifat denotatif daripada konotatif, ungkapan yang dipakai sederhana
dan tanpa basa – basi. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
yang cepat dapat membuat pergeseran pada bahasa Indonesia. Karena pada umumnya,
teknologi informasi yang ada banyak menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa pengantar dalam berkomunikasi.
B. Saran
Marilah kita bersama-sama menjaga bahasa Indonesia agar
menjadi bahasa yang dapat mempersatukan berbagai kelompok masyarakat dengan
melakukan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia agar tercapai pemakaian
yang cermat, tepat, dan efisien. Akhir kata sebuah kutipan dari saya sebagai
penulis:
Imam Ramdhani.2015
In this fashion my buddy Wesley Virgin's autobiography starts with this SHOCKING AND CONTROVERSIAL VIDEO.
BalasHapusWesley was in the army-and soon after leaving-he discovered hidden, "MIND CONTROL" secrets that the CIA and others used to get everything they want.
THESE are the same SECRETS lots of celebrities (especially those who "became famous out of nowhere") and the greatest business people used to become wealthy and successful.
You've heard that you only use 10% of your brain.
That's mostly because the majority of your brainpower is UNTAPPED.
Perhaps this thought has even taken place INSIDE OF YOUR own brain... as it did in my good friend Wesley Virgin's brain seven years back, while riding an unlicensed, garbage bucket of a car without a license and with $3.20 in his pocket.
"I'm absolutely fed up with living check to check! Why can't I turn myself successful?"
You've taken part in those questions, right?
Your own success story is going to be written. Go and take a leap of faith in YOURSELF.
Take Action Now!
How to win at a casino without losing money at a
BalasHapusAs 사설토토 넷마블 a rule, if you deposit your first 100 at odds of 토큰게임 1.00, you'll get 스 크릴 one 스포츠 스코어 bonus 토토 왕뚜껑 code for your first deposit. You're welcome bonus of 100%, plus,